Thursday, May 29, 2008

Curahan Hati Seorang... Seorang Apa Ya?

Berikut adalah hasil chattingan saya dengan seorang oknum yang sebenarnya tidak begitu penting:

OF: ya ampyuuuuun eyke cebel dech awch!
R: kenapa sih emg?
OF: mashak yawh, eyke kan turun nech dr ciumbuleuitt, naek angkout getow sabtu kmrn
R: trus2..
OF: yach eyke pan maw pul dr kul (pulang dari kuliah -red; maaf, bahasa anak gaul) trus mo ke j-town dugz city (jakarta kota dugem -red) trus TAU GA SECH LOOOCH!?!?!?!?11?/1/!?
R: eee... engga?
OF: ya iyalach pan blm gw kasech taw
R: waw
OF: iyawww masak pas eyke dach tuyun dari tuch angkowt nista yach, trus a'a angkowtnya eycke kasech 1500 kan as ussual
R: hmmm
OF: EEEECCHHH tau gax doi ngemeng aps?
R: ???
OF: "neng kurang seribu" iiiiyychhh parbet (parah banget -red) parbet ga mauw aaaaahhh cebel cebel cebeeeel!!!
R: OMGWTF?!?!?! (oh mai gat wat de fak -red)
OF: ya udach drpd tuh lekong grepe2 eyke, eyke kasiych AJYAH secenxnya.. PUWAS PUWAS
R: jangan marah2 ma gw dong
OF: truz yach lo harus taw sumpaaach. MASAK YA pas eyke nyampex di travel YACH harganyawh naex AJYAH gettooowwwch?! biasanyawh eyke 50 rebu skrg 60 rebu??
R: astaghfirullah! sungguh dunia yang sulit..
OF: nyang plg parach ya jeng yach, eyke cm bw 55 rebu!!! trus gmn cowba?!!?
R: kemudian apa yang kau lakukan nona?
OF: ya udawch eyke lakukan segalawh cara utk menarik hati si abang tukang jaga tiqettt.. eyke rayuwh dia, eyke "kasih liat" dikit2 (demi menjaga rating terpaksa saya sensor -red). EH MANG DASAR KAGA SUKA CEWEK KALI YE, diana liat badan eyke yang bak gitar sepanyowl ini AJYAH enggaxx!! dobel cebel dobel cebeeeeeelll
R: arghh >.<

Post log chattingan saya berhentikan sampai disitu saja karena selanjutnya terserah anda (LHOOO), maksud saya selanjutnya penuh kata2 tidak senonoh yang tidak sepantasnya masuk ke dalam blog ini.

Hikmah yang dapat kita petik dari chattingan tadi adalah, dampak dari kenaikan harga BBM benar2 menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dari si kaya dan si miskin, termasuk juga kaum yang jenis kelaminnya tidak jelas (seperti oknum yg saya chattingi ini).

Pendek kata aja (males nulis panjang2), ada omongan dari temen gw hasil ngobrol biasa gitu. Dia bilang (mengenai kenaekan BBM) "strategi pemerintah buat mengurangi rakyat miskin di indonesia udah berhasil, rakyatnya dibunuhin semua". Ngobrolnya sih sambil becanda, tapi kok bisa diliat ada benernya jg haha...

PS: Chattingan diatas semuanya bualan belaka: OF berarti Oknum Fiktif; R berarti Regi Asik dan Gaul (eee mo ape lo). Yang BUKAN bualan adalah ceritanya, yang ngalamin gw. Yang harus bayar DUA RIBU LIMA RATUS buat turun dr ciumbuleuit ke ciwalk tuh GUE, yang kekurangan duit 5000 buat bayar travel tuh GUE. Jadi itu semua salah GUE? Salah temen2 GUE? Hahaha ga jelas...

Pokoknya akhirnya setelah gw liat gw kekurangan 5000 gw memelas sama mas2nya dengan ga tau malunya. Akhirnya gw ngibrit ke depan untung ada ATM ya udah deh diambil duitnya... Close encounter with algojo banget deh!

Usut punya usut cerita ini ternyata mirip banget sama kejadian idup yg dialami oleh temen gw si Mbak Yeyen, bedanya dia punya 57 rb dan harus ngeluarin recehan hahaha! Akhir kata intinya sih post gw penting2 ga penting, tapi sejak kapan sih penting menjadi keharusan?
NJIEEEEE...

Saturday, May 17, 2008

Salutations to You, Sire!

Have you ever glanced off the sidewalk and saw the old lady sweeping the street while you’re driving or noticed the man cleaning your table before you eat at some fancy restaurant? Ah, those little jobs, not even a career, you might think. Wait! These so-called ”little” jobs are probably the most boring jobs ever, but also the hardest, the most overlooked and nevertheless very important to the overall structure of the system. And these dudes and dudettes depend on their jobs with their lives! Low pay, long hours, everyday. For us, hell on earth. For them, not so much...

Eh jangan pada depresi gitu dounks... Untuk mencerahkan suasana om akan kasih kalian semua tebak2an! Gimana? Horeee! Oke, bola bola apa yang kaya kucing? Hayo apa? Gampil bet dah! Jawabannya nanti om kasih di akhir acara. Jadi kalian tetep SMS ya! (SMS apa coba?)

Okay... AHEM! Without further ado, I present to you monsieur and madamoiselle, the jobs that are often overlooked, but very very very AFI. I mean important! Here they are:

1) Operator line telepon, para mas-mas dan mbak-mbak yang bekerja di 108 atau kantor-kantor oke di gedung bertingkat, memberikan dan menyambungkan nomer telefoune, misalnya si om gatel ke mbak genit selingkuhannya. Selain menjadi perantara kemaksiatan (hahah maap maap engga kok), pekerjaan ini juga membuat jontor dan dower bibir anda. Kenapa? Ya coba aja ngomong ”Tulip Hotel, how may I direct your call?” 10.000.000x dalam sehari.

2) Busboy atau Cleaning service, gw pernah lagi makan di food court salah satu mall gaul asik ibukota tercinta pada sebuah sore sendu, trus gw ngeliat seorang pemuda yang bekerja sebagai cleaning service membersihkan meja di sebelah meja gw dengan muka memelas seraya memberi isyarat ”sebenernya-gw-maunya-jadi-direktur-tapi-kok-malah-kayak-gini”. It’s all very touching I nearly cried. (Ga kok bohong hehehe... Eh BENERAN ENGGA!) Pekerjaan yang dianggep kecil, tapi penting banget. Siapa yang bersihin meja atau piring coba kalo mereka ga ada? EMANG ELO MAU? *trus jadi marah*

3) Montir, bagi para anak gaul yang hobinya masang mobil mereka pake per biar loncat2 kayak Mach 5 atau sayap biar bisa terbang pastinya butuh banget dong para pekerja yang satu ini. Sayangnya montir di Indonesia kebanyakan pada dekil ga kayak di Pimp My Ride gitu yang pada trency dan kece. Ya tapi itu di TV juga sih ya...

4) Pemain figuran, ini penting banget nyet. Ga sembarang orang bisa jadi figuran. Kalo ga percaya liat aja sinetron Indonesia, figurannya mukanya kayak orang kebingungan semua. Disuruh ketakutan malah ketawa, disuruh ketawa malah kaya orang sembelit. Parah. Figuran ini walaupun bayarannya kecil tapi tetep penting bet. Bayangin aja ada suatu scene dimana kota diserang monster, tapi karena figurannya pada mogok kerja jadi ga ada deh warga kotanya. Monsternya paling juga bingung ”ngapain yak gw nyerang ni kota?”

5) Screenwriter alias Penulis skenario, sebenernya pekerjaan yang satu ini ga bisa diaplikasiin di Indonesia soalnya di Indonesia (hampir) sampah semua emang penulis skenario. Tapi berterima kasihlah pada mereka karena merekalah yang menciptakan line2 yang timeless seperti ”No, I am your father,” atau ”Leave the gun, take the canoli” sampe ”Jadi salah gue? Salah temen-temen gue?” Udah gitu ya jeng, mereka masih digaji kecil (di Amerika sih), ya pantesan aja mereka pada mogok.

6) Supir, when you’re back aches and you can’t drive, or you just simply can’t drive a car, this fellow is the way to go. Selain itu para supir jaman sekarang pada multitalented, bisa nungguin anak pulang sekolah, beliin makan, bantu bersih2 rumah, trus diajak maen bulutangkis kalo lagi nganggur. Tapi satu yang harus diwaspadai adalah mereka memiliki tendensi untuk menghamili pembantu tetangga anda.

7) Petugas fast food restaurant, they received the lowest payment possible for those freakeningly long hours they work. I feel sorry for them. Hey, I’m all for a Big Mac or a Fillet o’ Fish anyday, but if I were to work at a McDonalds, I’d probably throw up at the sight of those burgers due to looking at it everyday.

8) Tukang dan pedagang kaki lima, yang jual ulekan, jual cakwe, jual bekal tradisional, jual ember, jual piano, jual laptop, jual perhiasan (lama2 jadi kayak maling jualan barang curian). Under the heat of the sun they work, they work, and they work... Gw suka kesian kalo ngeliat mereka masih banyak barang dagangannya... Pengen bantu beli tapi ya apa daya... (cuih sok sweet banget)

Beberapa pekerjaan yang sempat terbersit di benak saya (yang biasanya ga ada isinya) namun tidak masuk ke dalam list karena satu dan lain hal: Pembantu, ditolak karena suka centil dan kebanyakan pada sok asik pas pulang ke kampung; Waiter, kebanyakan suka pada nyolot trus ogah2an kerjanya; Penulis blog, sebenernya pekerjaan yang keren banget dan asik banget tapi takut dibakar massa kalo dimasukin; Polisi lalu lintas, suka malak; Pemain bulutangkis, ga nyambung; Badut, ketakutan gw. Kayak psikopat gitu sih.

So those are some of the jobs you might have overlooked but still an integral part of the system that we live everyday. By writing this I hope you’ll see ’em in a new light and give ’em the respect they deserves... (unless when they’re acting like an ass)

Apa? Oh masih mau tau ya jawaban pertanyaan yang ini? Jawabannya adalaaaaaaaaah: BOLAAAAEMOOOOOOOONNN!!! Hahahahahahahahaha… (tebak2annya ini mulu deh, ga ada yang laen apah)

Friday, May 2, 2008

HOLY CANOLI, BATMAN! I’M TWENTY! (aka. Curhat Dikit)

Oh shayt. The clock stroke midnight and now I’m twenty years old.

One of my friends recently (and rather excessively, I might add) said that I’ve got what she called the “pre-20 syndrome”. I’m sure she just made it aaaall up though haha. I don’t know what the heck the syndrome means, but she said it’s because I’m grumpy all the time. Well correction, miss: it is only towards you. Wakaka!

Well the first days after being twenty, it feels kinda… nineteenish. Hahaha analisa yang bodoh. But I really don’t feel anything’s changed. I’m still fat (yg ini sepertinya akan terus sampe tua, drats!), masih pengen ngisengin orang secara berlebihan, masih pengen maen tebak2an, masih suka loncat2 kaya manusia setengah monyet, masih suka maen game (yang bilang game itu buat anak kecil, akan dengan senang hati gw tunjukkin bahwa pandangan lo tuh salah, BRO! Aaaar!), dan masih suka masih suka laennya yang mencerminkan bahwa gw itu cacat secara mahasiswai (bahasa baru).

Gee boss, I don’t feel mature enough.

Anyway, 20 huh? Hmm… Buat akika sech, umur 20 tuh berarti akika dach bolech jalan2 ke mall trus ke pantai sama BFF akika! Akika bisa belanjya inyi dan ityu, hunting cowo okeych dan mustankz (slurp aw), akika dan bolech ngedugz di balai kota (lho), baju2 akika yg dari dulu tertutup sekarang bolech terbuka (uwaaaaww)! Asyick yach!? Hoek.

I guess there are a few things to be expected at being 20 and those years leading up to 30 (BEWARE PERSONAL OPINION!):

1) Gone were the age of innocence and ignorance, mahasiswa millenium dituntut untuk lebih peka dan pro-aktif terhadap lingkungan dan situasi di sekitarnya (cie bahasanya cerdas). I mean, AUDP (Anak Umur Dua Puluhan) will have to know and understand that the events happening all around the world actually happened on Planet Earth. Get my drift? Saat muda dahulu masih bisa dimengerti kalo kita bodo amat terhadap serangan teroris ini dan itu, trus malah ngobrolin audio mobil bersama teman sejawat. Ya sekarang udah ga bisa secuek itu lagi lah coy… Ya gaxxxx?

2) WORK! If all goes well, I’ll graduate in two years (AMIN YA ROBBI BANTULAH HAMBAMU INI). After that comes work. Para AUDP (gw lg mencoba meng-in-kan singkatan ini) will have to learn how to support themselves, tanpa menggunakan bantuan keuangan dari orang lain seperti janda2 haus belaian atau om2 yang kegatelan.

3) Musim kawieeeeeeeeeennnn, bagi para perjaka bersiaplah untuk membeli cincin pertunangan dan cincin kawin (kalo mau buang2 duit) dan bagi para perawan bersiaplah untuk terkejut ketika tiba2 sang pacar goes bended knees sambil memutarkan lagu kesayangan anda berdua and say that awful little words… be prepared to say I do’s… (and I don’ts). Argh I absolutely despise this! Not that I hate the idea of marriage, it’s just that everybody gets married young nowadays! I say explore life first, get married later. Plenty of time to get jiggy, ladies and gentlemen, plenty of time.

So ultimately, I get this vewy weiyd feelink about all this. Gak tau kenapa, setelah menginjak usia yang sudah lumayan lanjut ini (uhuk uhuk) gw ngerasa kayak “Hey, you just won’t be free anymore”. Pasti setiap saat pikiran kita bakal dijejali dengan masalah2 yang ga bakal ada abisnya dan datang silih berganti. Aih macaaaan. Ga bakal lagi deh bisa punya otak kosong melompong isinya maen terus kaya dulu ato paling ga otak yg nyantai, rileks. And it starts now :(

Ah, maybe I'm just overthinking this.

PS: Biasanya eke jarank curhad ttg begindangan, tapi ya udagh lagh yaaawgh...